Senin, 25 April 2011

When Mother Teresa was dying, she said that God does not exist


Who does not know Mother Teresa, especially for the people of Christian he is very famous and a role model for Christian people. Mother Teresa is a figure of a nun who obey. he devoted his entire life to devote to his god to do good deeds to devote himself to humanity. Mother Teresa devoted himself to humanity by caring for and helping those victims of warfare and famine in Africa during his lifetime. He became a savior figure for those who need help, especially for people who are suffering.

The touch of her soft hands really  a lot to give a drop of life in African. Mother Teresa did all that with full hope will get a miracle from god, where god can stop wars, violence and hunger. He was very confident with what he is doing it will get a satisfactory outcome in the end, in accordance with what is all she aspire and hope for.

After a long devoted himself to humanity in Africa, Mother Teresa did not also get a bright spot. As time went on, Mother Teresa had been ill and tired from the twilight age. In conditions such as sick and tired of these Mother Teresa did not also get the hopes and dreams for a miracle so that violence, war, hunger, and suffering in Africa can be overcome. Mother Tersa finally gave in to his physical state that is no longer strong for himself and to take care of other people without a miracle what he's looking and waiting for.

At the end of his life, Mother Teresa said "what I've done solely to worship god and hope that God provides a miracle to stop the atrocities that occurred on this earth, but it's what I've been doing is futile because God does not exist and does not help me "

If the words were never there and I hope it never existed. But I myself do not be surprised if it turns out Mother Teresa said it all. this is very humane and reasonable
Try to imagine, a woman has the ideals and desires of a very large over other human beings in this world. Mother Teresa did it all to make changes to the mission of world peace and human rights. But when what he did by Mother Teresa felt useless because of war and crimes never stopped until now. Even untill Mother Teresa's death, it's all still happening until now. Miracles do not come even more widespread, and increasing the area of ​​conflict. speak of the reason Mather Teresa say it,  it was true that god does not exist, because of that reason but it is for people who have faith are very thin.

God exists and is real, God never stops giving miracle to humans. God gave everything, God gives human needs. If there are questions where the wonder and goodness of God when there is war, famine, poverty and so forth in Africa. the answer is, God gave Mother Teresa's miracle in itself, why is that, at the time of the attack and other massacres, Mother Teresa came with a lot of goodness and wonders against injustice, violence and greed in its own way.

God moved in the majority of human beings through the heart of man to collect aid to be given to Mother Teresa who subsequently came to the people who really need it in Africa. then the Lord keep the safety of Mother Teresa's own death threats because, Mother Teresa was not immune from the threat of death. until the end of his life, Mother Teresa die in out of africa it was because of illness and not because of guns or bullets penetrated by bomb blast. For the Lord is very easy to just stop a war, massacres, and starvation because God created the heavens and earth could be so dahsat and do not need help from anyone and will never be able to count the number and glory.

God has a reason why not stop the injustice that occurred on this earth. according to the author thought;
1. so that people can think and do justice for himself and others.
2. what happens in this world caused by human beings themselves,
3. who can stop this war no other is his own human.
4. The most important is that God has given to the human miracle itself by providing reasonable thoughts and feelings.

If we want to open ourselves, miracles God is not far from us. Wonders of God exists very close to ourselves, to live how clever we are to use and optimize the miracle.

Eternal happiness is not in this world but eternal bliss in the hereafter. In accordance with what we planted during the life of the world, we will harvest it faithfully inch of every item in the Hereafter. We plant the seed that is good then we will reap something good also in the Hereafter. Conversely when we plant the seed of evil, then we will reap evil too.

Last author will only say that what is in this writing does not intend to corner anyone especially prominent in this paper (Mather Teresa), but the author tries to invite to think and examine each of the wonders and pleasures that God has given us.
Living in this world is temporary, just to look for life provision in the Hereafter. Because real life is in the Hereafter without end eternal.
.


Ketika Bunda Teresa menjelang ajal, dia berkata bahwa Tuhan itu tidak ada

Siapa yang tidak mengetahui Bunda Teresia, terutama bagi umat nasrani dia sangat terkenal dan menjadi panutan bagi umat nasrani. Bunda Teresa adalah sosok seorang biarawati yang taat. dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk berbakti kepada tuhannya dengan berbuat baik mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan.
Bunda Teresa mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan dengan merawat dan menolong orang-orang korban peperangan dan kelaparan di Afrika selama hidupnya. Dia menjadi sosok penyelamat bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang yang sedang menderita.

Sentuhan tangan lembutnya sangatlah berarti bagi setetes kehidupan di Somalia Afrika. Bunda Teresa melakukan semua itu dengan penuh pengharapan akan mendapatkan keajaiban dari tuhan, di mana tuhan bisa menghentikan peperangan, kekerasan dan kelaparan. Dia sangat yakin dengan apa yang dia lakukan itu akan mendapatkan hasil yang memuaskan pada akhirnya nanti, sesuai dengan apa yang di cita-citakan dan diharapkannya.

Setelah sekian lama mengabdikan dirinya untuk kemanusian di Somalia Afrika, Bunda Teresa tidak juga mendapatkan titik terang dan apa yang dia kerjakan tidak kunjung selesai sampai pada akhirnya Bunda Teresa mengalami ketuaan dan sakit seperti manusia normal yang lain. seiring dengan waktu berjalan dan ketuaan mulai menghantuinya kemudian jatuh sakit  namun tidak pula di barengi dengan harapan dan cita citanya untuk mendapatkan keajaiban untuk menghentikan peperangan, kelaparan dan penderitaan di Afrika.
Bunda Tersa pun akhirnya menyerah pada keadaan fisiknya yang sudah tidak kuat lagi mengurus dirinya sendiri apa lagi untuk mengurusi orang lain tanpa di barengi dengan keajaiban yang selama ini di acari dan tunggu-tunggu.

Di ujung akhir hayatnya, Bunda Teresa berkata "apa yang selama ini aku lakukan semata-mata untuk menyembah tuhan dan berharap tuhan memberukan keajaiban untuk menghentika kekejaman yang terjadi di muka bumi ini, tapi ternyata apa yang selama ini aku lakukan adalah sia-sia belaka karena tuhan itu tidak ada"
(Mungkin kata-kata ini tidak pernah ada dan Bunda Tersa sendiri tidak pernah mengatakannya, tapi aku tahu Bunda Teresa berkata seperti ini sumbernya dari orang Nasrani sendiri yang tidak bisa aku sebutkan.)

Seandainya kata-kata itu pernah ada, aku sendiri tidak kaget dan tidak heran karena apa yang Bunda Teresa katakan dan lakukan itu semua masuk akal secara pikiran manusia biasa.
bayangkan, seorang wanita mempunyai cita-cita dan keinginan yang sangat besar melebihi manusia lain di dunia ini aku rasa dan bukan hanya cita-cita belaka dia membuktikan dengan terjun langsung melakukan itu semua untuk membuat perubahan. tapi ketika apa yang dialakukan dirasakan sia-sia karena peperangan dan kejahatan tidak pernah berhenti sampai sekarang bahkan sampai Bunda Teresa meninggal dunia pun peperangan dan kekerasa, serta kelaparan masih terjadi sekarang. Keajaiban tidak datang juga malah semakin meraja lela dan bertambah luas daerah konplik. kalaulah kita telaah secara nalar memang betul bahwa tuhan itu tidak ada, tetapi itu bagi orang yang mempunyai keimanan yang sangat tipis.

Tuhan itu ada, Tuhan itu memberikan keajaiban tidak pernah berhenti kepada manusia. tuhan memberikan segalanya, Tuhan memberikan apayang manusia butuhkan. Kalau ada pertanyaan dimana keajaiban dan kebaikan tuhan ketika terjadi peperangan, kelaparan, kemiskinan dan sebagainya di Afrika. jawabanya adalah, Tuhan memberikan keajaiban di dalam diri Bunda Teresa sendiri, kenapa begitu, di saat orang menyerang dan membantai di somalia, Bunda Teresa datang dengan segudang kebaikan dan keajaiban melawan penyerangan dan pembantainya dengan caranya sendiri.

Tuhan menggerakan sebagian besar manusia untuk mengumpulkan bantuan untuk di berikan kepada Bunda Teresa yang selanjutnya sampai kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya.yaitu di somalia afrika. kemudian Tuhan menjaga keselamatan Bunda Teresa sendiri untuk tidak di ganggu sama pemberontak meskipun ya, Bunda Teresa tidak luput dari ancaman kematian tapi sampai pada akhir hayatnya Bunda Teresa meningal dunia di luar Affrika itu pun karena sakit yang menyerangnya.
Bagi tuhan sangatlah mudah untuk mhanya sekedar menghentika sebuah peperangan dan pembantaian, karena Tuhan bisa menciptakan langit dan bumi yang begitu dahsat dan tidak akan pernah bisa terhitung jumlah dan kebesarnya.

Tuhan mempunyai alasan kenapa tidak menghentikan kedjaliman terjadi di muka bumi ini. menurut pemikiran penulis; 1. supaya manusia bisa berpikir dan berbuat adil untuk dirinya sendiri dan orang lain. 2. apa yang terjadi di dunia ini karena ulah manusianya itu sendiri, 3. yang bisa menghentikan peperangan ini tiada lain adalah manusia nya itu sendiri. 4 yang paling utama adalah Tuhan telah memberikan keajaiban kepada manusianya iu sendiri dengan memberikan akal pikiran dan perasaan.
Kalau kita mau membuka diri, keajaiban tuhan itu tidak jauh-jauh dari kita. Keajaiban Tuhan itu ada sangat dekat dengan diri kita sendiri, tinggal bagaimana pintar-pintarnya kita untuk menggunakan dan mengoptimalkan keajaiban itu.

Kebahagian yang kekal atau anadi bukanlah berada di dunia fana ini tetapi kebahagiaan yang kekal berada di akhirat kelak sesuai dengan apa yang kita tanam selama hidup di dunia, kita akan memanennya setia jengkal setiap butir di akhirat kelak. Kita menanan benih yang bagus maka kita akan memanen sesuatu yang bagus pula di akhirat kelak. Sebaliknya ketika kita menanam benih keburukan, maka kita akan memanen keburukan pula.

Terakhir penulis hanya akan mengatakan bahwa apa yang di tulis ini tidak bermaksud menyudutkan siapapun terutama tokoh dalam tulisan ini, tapi penulis mencoba mengajak untuk berpikir dan menelaah setiap keajaiban dan kenikmatan yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Hidup di dunia ini hanyalah sementara, hanya untuk mencari bekal hidup di akhirat kelak. Karena kehidupan yang sesungguhnya berada di akhirat kelak tanpa ada akhir , kekal abadi.

2 komentar:

  1. "Thank you for this masterwork about the Life of Mother Teresa!

    BalasHapus